Entri Populer

Kamis, 19 Mei 2011

Darah Perawan Arudam



wahai Ranggawarsita
wahai Khairil
wahai Rendra
ku ingin mengadu padamu
perihal Arudam perawan cantik yang mengasuh anakku
kemolekkannya diincar menir dan para menak

Tamak...

pilar-pilar tertancap
jalan-jalan terhubung
jembatan besar di elu-elu
Arudam terlena tak tahu udangnya berada di balik batu

buldozer siap meremas putingnya
mata bor siap merobek perawannya

Wahai Ranggawarsita
engkau yang " weruh sa'durunge winara"
kabarkanlah pada Arudam dan saudara-saudaranya agar mereka segera terjaga

Wahai Khairil
engkau yang " binatang jalang"
kumpulkanlah seribu kerikil
tuk menghalau mereka yang tak pernah kenyang

Wahai Rendra
engkau yang " Burung merak "
Pinjamkanlah paruhmu tuk mencabik dan merobek-robek lembaran-lembaran rencana busuk
pinjamkan pula kepak sayapmu
akan kuawasi siapa yang berak diangkasa

wahai diriku
tajamkanlah matamu
runcingkanlah lidahmu

Arudam..Bangkitlah...!!!

*( Arudam = Madura )
*( weruh sa'durunge winara = mengerti sebelum terjadi )

Jakarta - 23 - 10 - 2010