Entri Populer

Senin, 03 Oktober 2011

Mutiara Bertabur Dusta

Mulut bertabur Mutiara

dengan kaki tak berbekas luka

itu dusta

dan kini itu biasa

mulut mulut mungil tak ber-ibu bapa,terkapar

dibawah mimbar

tangan tangan terulur merona iba

surban putih dilumuri tinta hitam penguasa

aku terpaku sepanjang jalan

panas tak meranggas

hujan tak bawa kedamaian

jutaan kepala tergilas

Musyafir mengejar senja

sebentar mentari kan terbenam

mulai kikis suka duka

dengan hening menyambut malam

( 03 - 10 - 2011 )